LARANTUKA, TM.ID : Pembangunan listrik perdesaan di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bergerak sepanjang tahun 2022 ini.
Sebanyak 131 desa telah teraliri listrik ri provinsi berbasiskan kepulauan tersebut.
“Pembangunan listrik perdesaan di NTT terus bergerak dan sepanjang 2022 ini sebanyak 131 desa telah menikmati pasokan listrik PLN,” kata General Manager PLN UIW NTT Fintje Lumembang, Kamis (29/12/2022).
Fintje menjelaskan sejumlah infrastruktur dibangun untuk mengalirkan listrik ke 131 desa tersebut seperti jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 323,51 kilo meter sirkuit (kms) dan jaringan tegangan rendah (JTR) 596,61 kms.
BACA JUGA: PLN: Pelaksanaan Transisi Energi Butuh Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Selain itu, dibangun pula 120 unit gardu dengan kapasitas sebesar 5.975 kilo volt ampere, serta 6 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk melistriki desa di pulau-pulau kecil.
Pembangunan listrik perdesaan tersebut, kata dia, menyasar sebanyak 28.023 Kepala Keluarga yang tersebar di 21 kabupaten se-NTT.
Fintje mengaku pembangunan listrik perdesaan di NTT menghadapi kondisi yang cukup menantang karena banyak desa di wilayah pelosok dengan kondisi topografi berbukit, curam, serta akses jalan yang masih sulit dilewati, serta cuaca ekstrem.
Namun dengan dukungan berbagai pihak, terutama pemerintah daerah dan masyarakat, kata dia, pembangunan terealisasikan hingga masyarakat dapat menikmati listrik PLN.
Ia mendorong masyarakat desa yang sudah terjangkau jaringan listrik PLN agar dapat menyambung listrik ke rumah masing-masing serta memanfaatkan energi listrik secara optimal untuk menggerakkan berbagai sektor pembangunan untuk kemajuan desa.
“Kehadiran listrik di desa-desa tentu diharapkan dapat menghidupkan berbagai aspek pembangunan terutama usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan kesejahteraan,” katanya.
(Budis)