BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Di banyak negara, tanggal 1 Mei dirayakan sebagai hari libur nasional. Hari Buruh yang diperingati setiap 1 Mei merupakan momen penting untuk mengenang perjuangan dan pencapaian gerakan buruh di berbagai negara.
Peringatan tersebut digunakan untuk menyuarakan hak-hak pekerja dan meningkatkan kesadaran akan kondisi kerja yang adil. Penetapan Hari Buruh internasional bermula pada tahun 1889, mengutip dari Britannica.
Saat itu, federasi internasional kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan 1 Mei sebagai hari peringatan bagi para pekerja. Tanggal ini dipilih untuk memperingati Kerusuhan Haymarket di Chicago pada 1886, yang terjadi dalam aksi menuntut jam kerja delapan jam.
Baca Juga:
Hari Buruh, Mampukah Pembentukan Satgas PHK Lindungi Pekerja?
May Day 2025, 300 Personel Polresta Bandung Siap Amankan Aksi Buruh
Di Eropa, 1 Mei awalnya berakar dari tradisi festival pagan pedesaan. Seiring waktu, makna tersebut bergeser menjadi simbol perjuangan buruh.
Hari Buruh dirayakan sebagai hari libur nasional di puluhan negara lainnya. Kegiatan seperti piknik, pesta rakyat, dan demonstrasi buruh menjadi bagian dari perayaannya.
Aksi unjuk rasa pada Hari Buruh kerap digunakan untuk menyoroti kondisi kerja, menuntut keadilan sosial, dan memperjuangkan hak-hak pekerja. Hari Buruh kini tidak hanya menjadi peringatan sejarah perjuangan kelas pekerja, tetapi juga simbol solidaritas global.
Semangat perjuangan dan kebersamaan masih hidup, meski bentuk perayaannya telah banyak berubah. Hari ini terus menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan hak-hak pekerja di seluruh dunia.
Sejarah Lahirnya Hari Buruh Internasional
May Day atau Hari Buruh Sedunia juga jatuh pada tanggal 1 Mei. Gerakan buruh saat May Day berawal dari abad ke-19 di Amerika Serikat, di mana para buruh menuntut hak-hak pekerja, salah satunya menuntut jam kerja menjadi maksimal delapan jam per hari.
Hal itu dikarenakan kerja buruh pabrik dan perkebunan bisa lebih dari delapan jam per hari dan tidak manusiawi.
May Day juga untuk memperingati peristiwa Kerusuhan Haymarket di Chicago tahun 1886. Pada momentum tersebut, terjadi konflik antara buruh pengunjuk rasa dan polisi.
Sebelum momentum Haymarket Chicago, organisasi buruh terbesar di Amerika (Knights of Labour) mendukung gerakan para pekerja untuk mogok dan berdemonstrasi. Kemudian, barulah terjadi kerusuhan di Haymarket Chicago.
Saat kejadian, polisi mencoba meredam aksi massa. Namun, ada oknum yang melempar bom dan polisi langsung mengeluarkan tembakan acak. Akibatnya, tujuh petugas polisi tewas dan 60 lainnya terluka, kemudian empat hingga delapan korban sipil diperkirakan tewas dan 30-40 orang terluka.
Konferensi Sosialis Internasional pada tahun 1889 menetapkan 1 Mei sebagai hari libur internasional buruh (Hari Buruh Internasional) untuk memperingati peristiwa Haymarket. (Usk)